Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

34 Pekerja Pabrik Rokok Sampoerna Positif Corona

Para pekerja sedang melinting rokok di House of Sampoerna Foto: Shutter Stock
SURABAYA, KE - Sebanyak 34 orang pekerja di pabrik rokok PT HM Sampoerna TBK di Rungkut, Surabaya dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Hasil itu berasal dari test swab PCR yang tahap pertama yang diikuti oleh sekitar 46 pekerja pabrik rokok Sampoerna.

"Untuk gelombang pertama telah dilakukan pemeriksaan swab PCR terhadap sebanyak 46 karyawan dan hasilnya 34 orang terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, seperti dilansir Antara, Jumat (1/5).

Setelah test swab PCR gelombang pertama dilakukan, Joni memastikan akan ada beberapa gelombang pemeriksaan selanjutnya terhadap sekitar 100 pekerja di pabrik Sampoerna. Pemeriksaan itu dilakukan sebagai respons atas rapid test sebelumnya yang dilakukan oleh tim yang mendapati dua orang pekerja positif COVID-19.

Pemeriksaan swab PCR terhadap pekerja Sampoerna untuk gelombang kedua pun telah dilakukan. Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo mengatakan hasil test baru akan diketahui pada Sabtu (2/5).

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa prihatinnya atas terjangkitnya sejumlah pekerja pabrik rokok Sampoerna di Kawasan Rungkut Surabaya.

Sejumlah tindakan pencegahan penularan COVID-19, kata Khofifah, telah dilakukan secara intensif oleh pihak Sampoerna setelah dua orang karyawannya meninggal dunia dengan status positif COVID-19 pada 24 April.

"Manajemen Sampoerna menutup operasional pabrik di kawasan Rungkut Surabaya pada 26 April. Selanjutnya, berkoordinasi dengan tim tracing Gugus Tugas COVID-19 Jatim dilakukan pada 29 April," kata Khofifah.

Hingga saat ini, tim tracing diketahui telah melakukan rapid test terhadap sekitar 500 karyawan Pabrik Sampoerna, di mana testnya dipusatkan di salah satu hotel di Surabaya.

Hasilnya, sekitar 100 karyawan terindikasi reaktif-positif, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan swab PCR secara bergelombang.


Sumber : Kumparan