Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Baliho Balon Kepala Daerah Terpampang di Acara Syukuran Anggota DPRD Koto Baru, Panwascam Kemana?

Undangan yang hadir di acara syukuran 4 anggota DPRD Koto Baru di halaman Kantor Camat Koto Baru (doc/064)
SUNGAIPENUH, KE - Syukuran atas terpilihnya Empat Anggota DPRD yang berasal dari wilayah Kecamatan Kota Baru diLembaga Legislatif Kota SUngai Penuh, yang dilaksanakan di halaman Kantor Camat Koto Baru, Selasa, (21/01) kemarin, yang diprakarsai oleh lembaga adat setempat mendapat sorotan keras dari berbagai elemen masyarakat, Pemuda dan mahasiswa Koto Baru terutama yang berada diluar daerah.

Masalahnya berawal karena Acara yang semula bertajuk Syukuran atas terpilihnya 4 Anak Jantan Sembilan Luhah Koto Baru di DPRD Sungai Penuh itu diduga kuat hanya menjadi ajang 'kampanye terselubung' bagi salah satu Bakal Calon Walikota dan Calon Gubernur Jambi karena yang terpampang menjadi latar utama adalah Baliho-baliho berukuran besar Calon Walikota Sungai Penuh dan Calon Gubernur itu.

Terkait kegiatan tersebut, salah seorang aktivis mahasiswa Asal Koto Baru, via telepon selulernya, Dia menyampaikan bahwa, "Jika benar kegiatan syukuran ini murni syukuran adat Anak Jantan 9 Luhah Koto Baru, Kenapa ada baleho-baleho, sangat tidak etis rasanya ada Baliho dihalaman Kantor Camat". Ujar Weri.

"Kemudian, lanjutnya, dilihat dari yang hadir pada acara itu adalah para Pejabat dan ASN dilingkup Pemkot Sungai Penuh, berbaju Dinas lengkap, apakah ini bukan pelanggaran namanya?" Ujarnya lagi.

"Pihak terkait, Panwaslu harus turun lakukan pengawasan, hendaknya ini bisa menjadi peringatan atau upaya pencegahan dini, agar memberikan efek jera bagi yang lain, Tolong Catat ini!". Tegasnya.

Kemudian, Salah seorang putra Koto Baru, Septa Dinata, dirinya juga merasa turut prihatin, disebutkannya, "Tidak dapat dipungkiri lagi, Acara tersebut diduga kuat adalah ajang kampanye terselubung dan sangat kental nuansa politisnya, ada baliho pak AJB Selaku Bakal Calon Gubernur Jambi dan Fikar Azami sebagai Calon Walikota Sungai Penuh, dan ironisnya, malah tidak ada Baleho dari Anak Jantan Koto Baru selaku pelaksana syukuran". Ujar Septa Dinata yang saat ini adalah Salah satu Aktivis yang menjadi peneliti di Universitas Paramadina Jakarta.

Dilanjutkannya, "jelas kami mengkritik keras kegiatan tersebut, tolong jangan 'menjual' masyarakat untuk kepentingan sesaat, karena dilaksanakannya acara ini hanya diprakarsai oleh oknum yang mengatasnamakan lembaga adat, begitu pula dari pantauan kami yang hadir-pun hanya segelintir saja dari orang adat (tuo tau) atau masyarakat setempat, malah didominasi oleh para ASN dan Pejabat". harapnya.

Kritik dan protes keras juga terlihat di halaman Facebook pasca diunggahnya berita oleh Humas Pemkot terkait acara syukuran ini, sebagaimana dituliskan oleh beberapa akun di bawah ini;

"Katanya tidak bermuatan politis, kenapa ada Baleho dan dukung mendukung". Ujar salah satu akun Facebook.

"Terimakasih anak jantan dari tanah kampung,,,yang telah bersedia menhadiri acara makan bersama dan diselingi acara rentak kudo Manao nyu baliho anak janteng 9 luhah sdiek nampoak... Saya juga mengucapkan selamat kepada anak janteng 9 luhah yang di Lantik jd angonta DPRD sungai penuh semoga selamat d AKHIRAT nanti nya,,, karena tujuan kita bukan dunia tapi AKHiRAT" tulis akun Facebook Weri Pratama.

"Boloeh adio baliho kampanye kik kantor camat utih ?" tulis akun Bayu Setia Mahardika.

Demikian pula akun Facebook Tomi Candra menuliskan, "Dikatao usie budiek dingan megie skou ,anak batinao sadou panakoa diuriuh,lah jaduy gandiek mikie jabatan... Uhoa ngangkank nyou untuk nguruh negrui idiek uhoa nyuhuh nyou nguruh baleho ajb dgn fikar,mintak knou kutaoklah nyou".

"Syukuran utk anak jantan tapi selamatan utk pilwako kasian Anak Btn kitao lah payaah". tulis akun Fabil Fariq Ahmad. (064)