Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Zainal-Arsal Diserang Fitnah, Peneliti Indobarometer Sebut Itu Tandanya Lawan Makin Panik


KERINCI, KE

Upaya untuk mengisi nama baik pasangan calon bupati dan wakil bupati Kerinci, Zainal Abidin dan Arsal Apri, beberapa waktu untuk melakukan gencar ini dilakukan sebelum pemungutan suara 27 Juni 2018 mendatang. 

Hal itu dilakukan baik di media sosial facebook, pesan berantai via sms atau lewat Whatsapp. Juga dilakukan dengan memperkenalkan selebaran gelap di jalan utama di sejumlah kecamatan di Kerinci.

Upaya kampanye hitam itu menurut Pengamat Politik Hadi Suprapto Rusli, karena lawan atau orang-orang dari pihak Zainal Abidin dan Arsal Apri semakin panik setelah melihat kondisi di lapangan dan gerakan yang dilakukan tim Zainal-Arsal.

"Dalam kampanye, sebar fitnah jadi jalan pintas untuk hambat elektabilitas kompetitif, tapi di Kerinci pengaruhnya tidak akan signifikan, bahkan bisa jadi senjata makan tuan," katanya, Sabtu (26/05).

Menurut Hadi, kampanye hitam biasanya mengandung fakta yang dipelintir makna dan konteksnya. Lebih sering lagi sebutkan fitnah. Zainal, kata Hadi, menurut pengamatannya membahas ketiganya sekaligus.

"Di facebook Zainal diserang, selebaran gelap disebarkan, itu semua pengaruhnya tidak ada pada kesalahan yang diserang, malahan akses positif akan didapat paslon tersebut, karena simpati akan didapat olehnya sebagai korban fitnah," terang Hadi. 

Ia menjelaskan, pada prinsipnya itu lah menjadi calon kuat di Pilkada. Hujatan, fitnah, kampanye hitam pasti akan sangat kuat.

"Hasil survei yang dilakukan sudah dibaca pihak lawan, makanya saya sampaikan, fitnah dan tipuan itu sangat kuat seperti Zainal Abidin dan Arsal Apri di Kerinci yang merupakan calon tunggal di wilayah Kerinci bagian hilir," tukas Peneliti Indobarometer ini. 

Untuk membuang lawan kata Hadi Suprapto Rusli, media sosial facebook sangat efektif. Hanya saja kata Hadi, untuk di Kerinci, masyarakat akan jauh lebih suka dengan informasi-informasi tentang kegiatan yang potensial dari pada yang disebarkan oleh akun palsu. 

"Intinya masyarakat Kerinci itu tidak suka fitnah fitnah, yang memfitnah malah akan rugi sendiri, masyarakat Kerinci itu menjunjung tinggi tata krama, santun, tidak suka ada yang saling menghujat, bisa saja dengan menghujat paslon nomor 3 Zainal-Arsal, malah menjadi titik plus bagi kandidat yang dihujat, dia lebih populer, elektabilitasnya juga naik karena masyarakat bisa mengeluarkan nomor 3 itu korban fitnah, "pungkasnya. (064)