Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ma'ruf Amin Dorong MUI Keluarkan Fatwa Haram Mudik

Wakil Presiden Ma'ruf Amin usai menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
JAKARTA, KE - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengeluhkan sikap pemerintah yang tak melarang masyarakat mudik lebaran. Padahal, belum mudik saja Jabar sudah kedatangan 70 ribu perantau yang kini semuanya ditetapkan Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Merespons itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar segera mengeluarkan fatwa haram mudik di tengah pandemi virus corona. 

"Kita sudah mendorong MUI untuk menyatakan pada saat sekarang itu mudik haram hukumnya," kata Ma'ruf saat rapat penanganan corona bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat (3/4). 

"Saya nanti akan coba dorong lagi MUI untuk mengeluarkan fatwa. Sebenarnya fatwa tentang salat Jumat, fatwa salat jenazah, sudah keluar kan. Bahkan salat tanpa wudu tanpa tayamum itu pun sudah dalam situasi petugas medis. Saya akan coba nanti supaya keluar tantang mudik," lanjutnya.  

Baca Juga : Darurat Corona, Warga Sungai Penuh Terlantar di Jayapura

Mendengar pernyatan Ma'ruf, Ridwan Kamil pun menyambut baik rencana ini. Pria yang akrab disapa Emil itu menilai jika mudik tetap terlaksana, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah baru, seperti meningkatkan risiko penyebaran corona.

"Alhamdulillah kalau bisa, Pak," ucap Emil. 
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di command center penanganan virus corona Pemprov Jabar. Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
Emil lebih khusus meminta perantau di Jabodetabek untuk menahan rencana pulang kampung. Sebab, ia mengkhawatirkan risiko penyebaran virus corona justru bisa meningkat. Tak hanya di Jabar, tetapi juga ke provinsi lainnya.

Bahkan, sejauh ini, Emil membeberkan sudah ada lebih dari 70.000 warga yang mudik ke Jabar.

"Kalau mudik ini enggak ditahan. Kami di Jawa Barat, di Jawa Tengah, Jawa timur, Yogya, Pak, pasti akan kewalahan luar biasa. Karena pulangnya itu kan ke pelosok-pelosok, Pak," ungkapnya. 

Baca Juga : Yang Perlu Diketahui Soal Pemutihan Denda Pajak Kendaraan saat Darurat Corona

Lebih lanjut, ia mengakui kini sedang menjalankan kampanye khusus untuk milenial agar tidak pulang kampung. Karena warga lansia di Jawa Barat terhitung cukup banyak dan berisiko tertular virus corona.

"Saya sedang kampanye sekarang milenial jangan pulang. Jika sayang kakek nenekku, jangan pulang, tetaplah tinggal di Jakarta dan sekitarnya," kata dia.
  
"Nah, sehingga saya sedang mengkampanyekan janganlah mudik, karena akan ada insentif dua. Satu, libur mudik diganti di bulan bulan lain, kemudian penghasilan Anda akan dibantu. Kalau KTP DKI oleh Pak Anies, kalau di luar DKI oleh pemerintah pusat," tutup Emil. 

Sumber : Kumparan