Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Curhat Guru Bantu yang Kena Dampak Corona, Kini Beralih Jual Masker

Pilih bahan katun untuk membuat masker kain. Foto: Shutterstock
Wabah virus corona membuat hari-hari Dede Rahma (25) semakin sulit. Perempuan yang berprofesi sebagai guru bantuan di SD dan SMP di daerah Tangerang ini, terpaksa dirumahkan oleh sekolahnya sejak pertengahan Maret lalu.

Sebagai guru bantuan, Rahma yang sudah mengajar sekitar 5 tahun itu biasanya ditugaskan untuk memberikan pelajaran tambahan. Namun, sejak wabah corona dan adanya sistem belajar online, sekolahnya tidak lagi meminta bantuan Rahma untuk mengajar. 

"Karena UN ditiadakan saya juga tidak lagi dipanggil sekolah sebagai guru pemantapan, karena biasanya saya membantu mengajar untuk pemantapan siswa," kata Rahma, Senin (13/4).

Baca Juga : Tren Belanja Online Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia

Rahma harus memutar otak agar kebutuhan dia dan orang tuanya bisa terpenuhi. Kebetulan di lingkungan Rahma di Cipadu, Tangerang, ada yang memproduksi masker kain, akhirnya dia mencoba untuk berjualan masker. 

"Saya masih tinggal dengan orang tua, jadi ngga ada cicilan. Melihat yang sekitar lakuin pada bikin masker kain, jadi saya bantu jualin dan ikut bikin," ucapnya.

Rahma berharap pemerintah bisa mempercepat bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Terutama kepada para tenaga pendidik yang tidak mendapatkan jaminan karena tidak terikat oleh sekolah. 

Baca Juga : Pasien 03-04 Covid-19 Jambi Diisolasi, Apakah Keluarga Gubernur FU?

"Bantuannya bisa dipercepat kepada kami. Sekarang orang-orang sudah mulai jualin barang, saya lihat bahkan ada yang sampai jualin kebaya untuk menyambung hidup," pungkasnya.

Sumber : Kumparan