Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berbuka Puasa, Haruskah Selalu dengan yang Manis?

 

Foto: Ist

Kerinciexpose.com - Anjuran berbuka dengan yang manis saat bulan Ramadan memang tidak asing lagi di tengah masyarakat. Tak ayal jika banyak orang yang menyediakan makanan dan minuman manis di meja makan saat berbuka puasa. Mulai dari es teh manis, es buah, hingga kolak pisang. 

Meski rasanya menyegarkan setelah menahan rasa lapar dan dahaga berjam-jam lamanya, mengonsumsi makanan dan minuman manis setiap hari saat berbuka puasa ternyata tidak lepas dari bahaya, lho. Yuk, simak uraian selengkapnya dalam artikel ini. 

Kenapa berbuka puasa disarankan dengan yang manis?

Selama Anda berpuasa, tidak ada energi berupa gula atau glukosa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman. Padahal, gula merupakan sumber energi utama bagi tubuh. 

Apabila tubuh kekurangan gula atau glukosa, Anda akan lebih rentan merasa ngantuk dan lemas selama beraktivitas saat puasa, lapar yang ekstrem, sulit berkonsentrasi, dan lebih sensitif. 

Nah, untuk menggantikan energi yang hilang saat menahan lapar dan dahaga kurang lebih 14 jam lamanya, Anda membutuhkan makanan dan minuman yang manis. 

Manfaat berbuka dengan makanan manis dapat meningkatkan kadar gula darah yang turun selama berpuasa. Namun, tips berbuka dengan yang manis rekomendasi British Nutrition Foundation sebaiknya jangan mengandung gula tambahan. 

Menu buka puasa bisa dimulai dengan mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Misalnya, dengan minum 2 gelas air putih terlebih dulu, mengonsumsi makanan mengandung banyak cairan, makanan rendah lemak, serta makanan atau minuman mengandung gula alami. 

Bahaya berbuka dengan yang manis terlalu banyak

Makanan atau minuman manis memang dapat mengisi ulang energi tubuh yang hilang seharian. Walaupun dapat memanjakan lidah, kebiasaan ini sebenarnya tidak baik untuk kesehatan. 

Pasalnya, makanan dan minuman manis tidak dapat mengurangi rasa lapar. Terlalu banyak berbuka dengan yang manis pun tidak cukup untuk menggantikan nutrisi dan vitamin lain yang juga hilang selama seharian dipakai beraktivitas.

Makanan manis rendah nutrisi justru bisa membuat gula darah naik dan turun dengan cepat setelah makan. Akibatnya, Anda merasa lemas dan ngantuk setelah buka puasa. 

Bahaya makan makanan manis pada saat berbuka puasa juga bisa membuat Anda ingin mengonsumsinya lebih banyak. Hal inilah yang dapat meningkatkan berat badan saat puasa. 

Bagi Anda yang sedang menjalani program penurunan berat badan, terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis tentu akan mengacaukan cara diet saat puasa yang sedang dilakukan. 

Selain itu, saat berpuasa produksi insulin tubuh menurun. Padahal, insulin berperan untuk mengubah gula menjadi sumber energi. Jika gula tidak diubah menjadi energi, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk lemak. Akibatnya, Anda pun bisa gemuk. 

Pilihan menu makanan manis alami untuk membatalkan puasa

Ada beberapa alternatif menu makanan manis alami untuk membatalkan puasa yang bisa dijadikan pilihan, yakni: 

1. Kurma 

Kurma merupakan salah satu makanan yang diburu umat Muslim saat bulan Ramadan. Selain dipercaya sebagai sunah Nabi Muhammad SAW, mengonsumsi kurma saat buka puasa juga terbukti baik untuk mengembalikan energi berkat kandungan gula alami di dalamnya.

Ada berbagai jenis kurma yang dijual di pasaran. Anda bisa memilihnya sesuai selera. Namun, cermatilah komposisi gula yang tercantum pada kemasan. Pastikan Anda memilih kurma yang minim kandungan gula. 

Manfaat kurma berasal dari kandungan serat, protein, dan beragam mineral, yakni kalium, magnesium, tembaga, mangan, besi, hingga vitamin B6 yang penting untuk tubuh. 

Bahkan, berbuka dengan kurma dapat membantu mengendalikan kadar gula darah sehingga baik bagi penderita diabetes yang tengah menjalani ibadah puasa.

2. Buah-buahan 

Selain kurma, buah-buahan pada umumnya merupakan sumber gula alami yang baik dikonsumsi untuk berbuka puasa. 

Tak hanya mengandung gula alami yang baik untuk mengembalikan energi, buah-buahan juga memiliki vitamin, mineral, dan kandungan air yang sekaligus bisa melepas dahaga. Serat buah-buahan juga dapat membantu mengontrol gula darah agar tidak melonjak tinggi.

3. Jus buah tanpa gula

Alternatif lain mengonsumsi buah-buahan untuk buka puasa adalah dengan mengolahnya menjadi jus. Namun, hindari menambahkan gula ke dalam jus buah. 

Anda juga bisa mengolahnya menjadi smoothies dengan mengombinasikan susu atau yogurt dengan buah-buahan sesuai selera.

4. Madu

Jika kerap minum teh manis saat berbuka puasa, Anda bisa menambahkan madu sebagai pemanis tambahan. Madu memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih rendah dibanding gula, sehingga tidak membuat lonjakan kadar gula darah secepat gula biasa ketika dikonsumsi.

Sebagai catatan, Berbuka dengan yang manis memang dianjurkan untuk mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa. Meski demikian, pastikan Anda tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi. 

Selain berbuka dengan yang manis, jangan lupa untuk minum air putih yang cukup saat berpuasa. Lengkapi pula asupan nutrisi dalam tubuh melalui makanan bergizi dan aktivitas fisik agar kesehatan tubuh tetap terjaga dengan baik selama puasa Ramadan. 

Sumber: Sehatq.com